Sunday 7 February 2016

Proses Penggalian Timah Menggunakan Kapal Isap Produksi

LAPORAN KERJA PRAKTEK
MIRSANDI
Angkatan 2011 Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Bangka Belitung
UNIT LAUT BANGKA PT TIMAH PERSERO


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
          Timah adalah logam yang lunak berwarna putih kebiruan-perak yang mudah dibentuk dan tidak mudah bereaksi, dengan titik leleh rendah sehingga banyak digunakan oleh manusia. Mineral utama penghasil timah adalah cassiterite (SnO2), timah termasuk bahan galian yang strategis (tipe A), yaitu strategis untuk pertahanan dan keamanan serta perekonomian negara.
         Dari seluruh negara penghasil timah, Indonesia dikenal sebagai produsen timah keempat terbesar  di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Latin dan Peru dengan produksi mencapai 100.000 – 120.000 ton pertahun  dan menguasai 40% pasokan timah dunia (Dunia Industri.com, Oktober2013). Sekitar 98.5 % dari total produksi timah Indonesia pada tahun 1978 berasal dari endapan letakan (placer). Penambangan timah di Indonesia hanya tersisa di Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta di daerah Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat dimana hampir semua penambangannya dilakukan di darat. Hal ini membuat cadangan timah didarat mengalami penurunan karena terus dilakukan penambangan sedangkan permintaan dan harga pasar dunia akan logam timah ini cenderung mengalami kenaikan. Akibat berkurangnya cadangan timah didarat serta dunia usaha yang dinamis telah mendorong perubahan dalam industri penambangan timah dan merupakan tantangan bagi PT. Timah untuk terus berevolusi menjadi perusahaan pertambangan yang handal dengan tetap menjaga kesinambungan lingkungan. Salah satu strategi untuk keberlangsungan usaha yang tengah dilakukan dilakukan adalah dengan memperkuat armada operasi penambangan lepas pantai (Off Shore) dengan mengadaptasi perkembangan teknologi terkini melalui  Kapal Isap Produksi dan Kapal Keruk serta BWD (Bucket Wheel Dredge). Penguatan operasi penambangan lepas pantai tersebut diartikulasikan dalam semangat “Go Offshore, Go Deeper” (www.timah.com).
          Sebenarnya metode penambangan dengan menggunakan kapal keruk sudah ada sejak zaman pemerintahan Belanda, sedangkan Kapal Isap Produksi (KIP) merupakan metode yang masih baru, karena baru diaplikasikan oleh PT. Timah (Persero) Tbk sekitar tahun 2005. Dengan memperhatikan besarnya peranan Kapal Isap Produksi di sektor industri pertambangan timah dewasa ini, maka perencanaan kerja dan evaluasi pada Kapal Isap Produksi perlu dilaksanakan dengan baik dan terukur. Pengetahuan akan peranan Kapal Isap Produksi dalam penambangan timah sangat penting bagi mahasiswa yang masih menjalani bangku kuliahan demi untuk meningkatkan wawasan yang ada.
         Atas dasar hal-hal diatas maka penulis mengambil judul laporan kerja praktek adalah ” Aktivitas Penggalian Secara Umum Pada Penambangan Timah Lepas Pantai (Off Shore) Menggunakan Kapal Isap Produksi (Kip) Timah IX di Perairan Laut Penganak Unit Laut Bangka PT.Timah (Persero) Tbk”.

1.2 Tujuan Kerja Praktek
       Adapun pelaksanaan kerja praktek mahasiswa Teknik Pertambangan, Universitas Bangka Belitung ini bertujuan untuk :

  1. Mengetahui secara umum aktivitas penambangan timah lepas patai (Off Shore) menggunakan Kapal Isap Produksi (KIP).
  2. Mendapatkan kesempatan untuk memperluas dan pehamanan mengenai disiplin di industri dan penerapannya, serta mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi yang ada pada dunia kerja.
  3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang diterapkan dalam industri dan dapat mengetahui produktivitas perusahaan.
  4. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun semangat kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.

1.3 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

Bagi Universitas/Fakultas/Prodi :

  • Terjalinnya kesinergisan antara dunia pendidikan dan industri yang ada di Provinsi Kep. Bangka Belitung
  • Terjalinnya hubungan silahturahmi antara pihak perguruan tinggi dengan industri
  • Menciptakan lulusan yang mengetahui akan bagaimana cara memasalahkan suatu permasalahan dengan cara melakukan analisa sesuai dengan bidang yang ditekuni mahasiswa
Bagi Industri
  • Membantu industri untuk memecahkan kendala-kendala atau masalah yang ada dilapangan guna keterlangsungan proses yang ada di industri
  • erjalinnya kesinergisan antara industri dengan dunia pendidikan yang ada di Provinsi Kep. Bangka Belitung
  • Terjalinnya hubungan silahturahmi antara pihak industri dengan perguruan tinggi.
Bagi Mahasiswa

  • Memahami dan dapat menjelaskan flowsheet proses yang ada di lokasi kerja praktek
  • Mendapatkan kesempatan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari bangku perkuliahan untuk melakukan analisa jalannya proses atau memecahkan persoalan nyata yang ada didalam kegiatan pengoperasian
  • Mendapatkan gambaran nyata tentang organisasi kerja dan penerapannya dalam upaya mengoperasikan suatu kegiatan produksi.

1.4 Pembatasan Masalah
         Dalam kegiatan Kerja Praktek ini, Penulis hanya membatasi permasalahan secara umum pada operasi penggalian dan pengangkutan material yang mengandung bijih timah menggunakan Kapal Isap Produksi IX yang mencakup alat gali (ladder dan cutter) dan alat angkut (pompa tanah).

1.5 Metode Penelitian
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai dasar penulisan laporan kerja praktek ini adalah :
      1. Observasi 
         Dalam metode observasi ini penulis melakukan peninjauan secara langsung untuk melihat aktivitas penambangan dan pencucian yang ada di Kapal Isap Produksi Timah IX, Unit Laut Bangka, PT. Timah (Persero) Tbk. Peninjauan kelapangan ini dilakukan penulis selama 8 hari dimulai dari tanggal 8 September – 15 September 2014.

      2. Diskusi
            Metode ini dilakukan penulis dengan cara berdiskusi secara langsung kepada Pembimbing Lapangan, Kuasa KIP, Kapten Harian, Mandor Umum dan Sesama teman mahasiwa yang sedang melakukan Kerja Praktek dan Tugas Akhir.

     3. Pengumpulan Data
              Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara menyatat semua hal yang diamati saat berada di Kapal dan data yang dikumpulkan dari hasil diskusi dengan berbagai pihak yang terkait.

     4. Studi Pustaka
            Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari segala literatur yang ada terkait dengan aktivitas penambangan dan pencucian yang ada di Kapal Isap Produksi (KIP) serta referensi-referensi yang menjadi acuan penyusunan laporan ini.






1 comment:

  1. maaf ya yg baca blog ini,untuk data selanjutnya nggak tidak tersedia lagi.

    oh ya... big thank udah mampir

    ReplyDelete